MEMPERINGATI IDUL ADHA...
01.28 | Author: KIR Smansasoo

Hey .. taukah kamu ternyata daging kambing lebih baik loh ketimbang daging sapi.. hmm.. gasalah yaa lebaran haji tar banyak yang sembelih kambing.. :P

DAGING KAMBING LEBIH AMAN DARI DAGING SAPI

Selain dianggap sebagai biang keladi timbulnya penyakit hipertensi dan penyakit jantung koroner, daging kambing juga kerap dianggap sebagai pemicu meningkatnya kadar kolesterol. Benarkah demikian ?

Berdasarkan data dari USDA Hanbook # 8, 1989, Nuntritive Value of Foods, Home and Garden Bulletin #72, USDA, Washington DC.US. kandungan lemak jenuh pada daging kambing 45 % lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi dan daging merah lainnya.

Lemak jenuh adalah jenis lemak yang terdiri atas rantai karbon yang mengikat semua hidrogen yang dapat diikarkan. Jenis lemak ini jika dikonsumsi secara berlebihan akan menimbulkan gumpalan dan menyebabkan penyumbatan pada sistem peredaran darah. Jadi berdasarkan data di atas maka daging kambing ternyata lebih aman dibanbingkan dengan daging sapi, babi dan daging merah lainnya.

Yang menjadi masalah adalah kelezatan, kenikmatan dan aroma khas dari daging kambing dapat memicu selera makan, sehingga akan sulit mengontrol berapa banyak daging kambing yang dikonsumsi.

Daging kambing yang sudah diolah menjadi sate, akan gampang dilahap secara tidak terasa dalam jumlah banyak (misalnya 20-30 tusuk). Bayangkan saja jika 1 tusuk sate kambing beratnya 15 gram, berarti sudah dikonsumsi lebih dari 300 gram. Bandingkan dengan daging jenis lain, rasanya akan sulit untuk menghabiskan lebih dari 100 gram.

Apalagi, biasanya saat Idul Adha daging kambing disajikan dalam berbagai masakan yang sangat menggugah selera. Jadi ada kecenderungan untuk mencoba setiap hidangan yang tersaji walapun dalam jumlah sedikit. Pola konsumsi semacam itu justru membuat jumlah makanan yang dikonsumsi menjadi tidak terkontrol. Rasanya hanya makan sedikit-sedikit, padahal kalau ditotal jumlahnya menjadi banyak.



Dapat kambing banyak , tp takut salah konsumsinya?? Nah,, kami disini memberikan solusinya.. :)


KONSUMSI DAGING KAMBING YANG TEPAT

Ramainya penjaja daging kambing saat Idul Adha memang menyimbolkan bahwa Hari spesial itu merupakan Hari Raya Qurban. Daging kambing seolah menjadi keharusan untuk dihidangkan di tiap keluarga muslim. Berbagai masakan berbahan dasar kambing selalu tersedia di meja makan sebagai hidangan utama.

Bagi sebagian orang, melimpahnya berbagai hidangan daging kambing boleh jadi sangat menyenangkan. Namun bagi kelompok lainnya, kehadirannya sering dikatakan sebagai biang kerok timbulnya masalah kesehatan. Kambing seringkali dikambing hitamkan sebagai pencetus penyakit hipertensi, jantung koroner, maupun serangan stroke. Benarkah demikian?? Disini kami mencoba untuk mengulas hewan bertanduk yang lezat plus kiat-kiat mengkonsumsinya agar tidak berbahaya bagi kesehatan.


Mengapa kita harus mengkonsumsi kambing ? Hmm.. kita bisa mengkonsumsi kambing tidak hanya dari daging nya saja.. tapi susu kambing juga oke loh.. ga kalah gitu deeh sama susu sapi.. Ni ada seklias tentang >>


MENGAPA MENGKONSUMSI KAMBING??

Daging kambing ternyata tidak hanya digemari oleh orang Indonesia, tetapi juga di negara lainnya. Diperkirakan hampir 90% populasi kambing ada di negara-negara berkembang. Dari data statistik terungkap bahwa sebaran populasi tersebut adalah :56% di Asia, 33% di Afrika, dan 7% di Amerika Tengah.

Di beberapa bagian dunia, permintaan akan dagung bahkan melebihi persediaan yang ada, sehingga perlu disubstitusi dengan daging lain yang hampir serupa sperti domba dan biri-biri. Selain diambil dagingnya, kambing juga dibudidayakan untuk diambil susu dan bulunya. Susu kambing biasanya dikonsumsi segar atau diolah menjadi keju, sedangkan bulunyasebagai bahan wool untuk karpet dan tekstil.

Berdasarkan publikasi yang dilakukan USDA, daging kambing mentah memiliki kandungan lemak 50-65% lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi, akan tetapi kandungan proteinnya hampir sama. Asam lemak yang terkandung dalam daging kambing sebagian besar(68,5-72,3%) terdiri dari lemak tidak jenuh.

Selain dagingnya, susu kambing juga biasa dikonsumsi baik dalam bentuk segar maupun olahan seperti yoghurt dan keju. Susu kambing banyak direkomendasikan sebagai bahan subtitusi susu sapi yang seringkali menyebabkan alergi pada sebagian orang. Gejala Patologis pada orang yang alergi pada susu sapi diantaranya adalah iritasi usus halus dan Lactose Intoleran.

Dibandingkan susu sapi, susu kambing mengandung lebih banyak asam lemak berantai pendek dan sedang. Perbedaan ini diduga menyebabkan susu kambing lebih mudah di cerna. Sebuah penelitian tahun 1953 menunjukkan bahwa kelompok anak yang diberi susu kambing memiliki bobot badan, mineralisasi rangka, kepadatan tulang, vitamin A, plasma darah, dan konsentrasi hemoglobin yang lebih tingggi daripada anak yang mengkonsumsi susu sapi. Disamping itu, susu kambing juga memiliki kapasitas buffer yang lebih baik daripada jenis susu lainnya sehingga bermanfaat bagi penderita gangguan pencernaan.


This entry was posted on 01.28 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: